Hernia (burut)
terjadi bila sebuah organ menerobos keluar melalui titik lemah atau robekan
rongga yang menampungnya.
Berikut adalah
beberapa jenis hernia menurut letaknya:
Hernia hiatal adalah
kondisi di mana kerongkongan (pipa tenggorokan) turun, melewati diafragma
melalui celah yang disebut hiatus sehingga sebagian perut menonjol ke dada
(toraks).
Hernia epigastrik terjadi
di antara pusar dan bagian bawah tulang rusuk di garis tengah perut. Hernia epigastrik
biasanya terdiri dari jaringan lemak dan jarang yang berisi usus. Terbentuk di
bagian dinding perut yang relatif lemah, hernia ini sering menimbulkan rasa
sakit dan tidak dapat didorong kembali ke dalam perut ketika pertama kali
ditemukan.
Hernia umbilikal berkembang
di dalam dan sekitar umbilikus (pusar) yang disebabkan bukaan pada dinding
perut, yang biasanya menutup sebelum kelahiran, tidak menutup sepenuhnya. Orang
jawa sering menyebutnya “wudel bodong”. Jika kecil (kurang dari satu
centimeter), hernia jenis ini biasanya menutup secara bertahap sebelum usia 2
tahun.
Hernia inguinalis adalah
hernia yang paling umum terjadi dan muncul sebagai tonjolan di selangkangan
atau skrotum. Orang awam biasa menyebutnya “turun bero” atau “hernia”. Hernia inguinalis
terjadi ketika dinding abdomen berkembang sehingga usus menerobos ke
bawah melalui celah. Jika Anda merasa ada benjolan di bawah perut yang
lembut, kecil, dan mungkin sedikit nyeri dan bengkak, Anda mungkin terkena
hernia ini. Hernia tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan.
Hernia femoralis muncul
sebagai tonjolan di pangkal paha. Tipe ini lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pada pria.
Hernia insisional dapat
terjadi melalui luka pasca operasi perut. Hernia ini muncul sebagai tonjolan di
sekitar pusar yang terjadi ketika otot sekitar pusar tidak menutup sepenuhnya.
Hernia nukleus
pulposi (HNP) adalah hernia yang melibatkan cakram tulang belakang. Di
antara setiap tulang belakang ada diskus intervertebralis yang menyerap
goncangan cakram dan meningkatkan elastisitas dan mobilitas tulang
belakang. Karena aktivitas dan usia, terjadi herniasi
diskus intervertebralis yang menyebabkan saraf terjepit (sciatica). HNP umumnya terjadi di
punggung bawah pada tiga vertebra lumbar bawah.
Pengobatan
Benjolan hernia
mungkin dapat didorong kembali, namun sewaktu-waktu akan keluar
lagi. Benjolan itu biasanya lebih nyata ketika tekanan intra-abdomen
meningkat seperti saat mengangkat beban, membungkuk dan batuk. Hernia yang
tidak parah umumnya tidak memerlukan operasi. Kebanyakan hernia di perut bisa
didorong kembali ke rongga perut. Dengan istirahat dan terapi fisik
sekitar 75% hernia hilang sendiri.
Pada kondisi yang
lebih parah, hernia dapat menyebabkan darurat medis bila jaringan yang terjebak
dalam kantung kehilangan suplai darah dan mati (mengakibatkan gangren).
Dalam hal ini harus segera dilakukan operasi. Setelah operasi,
biasanya jarang sekali terjadi kekambuhan (hanya 1-3%).
Pencegahan
Langkah pertama
untuk mencegah hernia adalah mengetahui penyebabnya. Hernia yang timbul
akibat kelainan bawaan dan efek penuaan tidak dapat dicegah. Hernia bisa
muncul bila otot dinding tipis yang menyekat/ membungkus organ mendapatkan
tekanan melebihi kapasitasnya.
Gunakan teknik mengangkat
yang benar. Selalu gunakan kaki Anda, bukan otot punggung Anda, untuk
mengangkat. Pakailah dukungan penahan ketika melakukan kegiatan mengangkat
berat.
Sampaikan
kesulitan buang air kecil ke dokter Anda. Kesulitan buang air kronis dapat
menyebabkan hernia. Penyebab sulit buang air kecil perlu ditentukan dan diobati
oleh dokter Anda.
Turunkan berat
badan jika Anda kelebihan berat badan.
Hindari sembelit
dengan banyak makan serat, banyak minum, dan segera ke kamar kecil bila
“kebelet”
Berolahraga secara
teratur.
Berhentilah
merokok. Oksigenasi buruk akibat merokok dapat
menyebabkan kerusakan otot dan kelemahan otot yang menjadi sasaran utama
perkembangan hernia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar