SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA........MAMPIR LAGI YA UNTUK BELAJAR.....SEMANGAT !!!

Jumat, 18 Mei 2012

SISTEM PENCERNAAN PADA HEWAN RUMINANSIA

Apa Ruminansia itu ?
Hewan Ruminantia adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan yang mencerna makanannya dalam dua langkah,pertama dengan menelan bahan mentah,kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dan mengunyahnya lagi (memamah biak). Lambung hewan-hewan ini memiliki lebih dari satu ruang (poligastrik ), atau secara umum dikatakan berperut banyak.
Termasuk hewan ruminansia  misalnya : sapi,  kambing,  domba, jerapah,  bison,  rusa,  kancil

A. Ciri Khas Ruminansia
Perbedaan antara hewan ruminansia dengan mamalia berkaitan dengan jenis makanannya, terlihat pada susunan dan fungsi gigi serta lambungnya sebagai berikut :

1. Gigi
Gigi geraham (premolare & molare) sangat besar,kuat, bergelombang seperti papan pencuci. Serta berfungsi untuk menggiling dan menggilas dinding sel tumbuhan yagn dimakan. Gigi seri berbentuk seperti kapak, berfungsi untuk menjepit dan memotong makanan. Antara gigi seri dan geraham terdapat rongga yangdisebut diastema. Rahang bergerak menyamping sebagai gerakan untuk menggiling dan menggilas makanan.

2. Lambung
Di dalam usus terdapat kumpulan bakteri simbiosis yang dapat melakukan peragian selulosa. Cenderung memiliki usus yang lebih panjang dibanding mamalia lainnya, karena makanan yang melalui usus dicerna perlahan-lahan. Memiliki 4 ruangan lambung, yaitu : Rumen atau perut besar (berisi bakteri dalam cairan alkali), Retikulum (perut jala), Omasum (perut masam),Abomasum atau perut kitab (merupakan lambung yang sesungguhnya).
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein,polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus).
Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.Pada omasum terdapat kelenjar  yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut  yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Runtutan laju pencernaan makanan: Mulut- Esofagus- Rumen –Retikulum-mulut-retikulum-Omasum-abomasum-usus halus-usus besar-rektum-anus
Simbiosis antara hewan pemamah biak dengan bakteri didalam rumen menghasilkan enzim selulase. Selulase merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri  tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri  ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi  hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.
B.  Manfaat Kotoran Ruminansia
Tidak hanya menghasilkan asam lemak, enzim selulase juga menghasilkan biogas berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energy alternatif. Maka itu kotoran hewan dapat dijadikan sebagai bahan organik seperti pupuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar