Di antara makhluk hidup, manusia memiliki derajat lebih
tinggi. Ia memiliki sifat “ingin tahu“ yang berasal dari akal budinya.
Kemampuan itu tidak dimiliki makhluk hidup lain (seperti hewan dan tumbuhan).
Sifat keingintahuan manusia adalah ingin tahu lebih banyak akan segala sesuatu
yang ada di lingkungan sekitarnya. Sifat ini mendorong manusia untuk melakukan
penelitian. Dengan penelitian tersebut, manusia dapat menjawab ketidaktahuan
serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, sifat keingintahuan
manusia semakin berkembang. Hal itu dilakukan dengan cara mempelajari,
mengadakan pengamatan dan penyelidikan untuk menambah pengetahuan dan
keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan
serta alam sekitarnya. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup
disebut biologi atau ilmu hayat.
Mengapa kita perlu mempelajari ilmu biologi? Apa saja
manfaat atau kegunaan kita mempelajari ilmu tersebut?
Ilmu biologi yang telah mencapai perkembangan luar biasa
karena telah mencapai pengetahuan substansi kehidupan sampai pada tingkat
molekuler. Contoh manfaat ilmu biologi pada tingkat molekuler, yaitu peristiwa
terjadinya bom Bali. Pada peristiwa itu pelaku peledakan ikut hancur bersama
bomnya, maka satu-satunya cara untuk mengetahui identitas pelaku peledakan
yaitu hanya dengan menggunakan tes DNA yang terdapat pada tingkat molekuler.
B. Karakteristik Ilmu Biologi
- Memiliki Objek Kajian
Suatu
ilmu harus memiliki objek kajian, contoh ilmu matematika memiliki objek kajian berupa
angka-angka, ilmu kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya.
Bagaimana dengan objek kajian biologi? Objek
kajian biologi berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera, dengan
ciri-cirinya sebagai makhluk hidup. Kamu masih ingat ciri-ciri makhluk hidup ?
2. Memiliki Metode
Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara
asal-asalan, tetapi menggunakan cara atau metode tertentu. Metode yang
digunakan itu bersifat baku dan dapat dilakukan oleh siapapun. Metode apakah yang
digunakan untuk menemukan kebenaran secara ilmiah? Coba ingatlah kembali
pelajaran tentang metode ilmiah yang Anda pelajari di SMP/MTs!
3. Bersifat
Sistematis
Dalam biologi, jika kita akan mempelajari tentang sel, maka
materi yang akan kita pelajari perlu mendapat dukungan materi lain, misalnya
tentang jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Demikian pula sebaliknya,
sehingga pengetahuan-pengetahuan itu tidak bertolak belakang. Ilmu pengetahuan
bersifat sistematis adalah bahwa sebuah pengetahuan harus memiliki hubungan
ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsur-unsur yang saling bertolak
belakang.
4. Bersifat
universal
Apakah yang dimaksud dengan universal? Coba Anda ingat
kembali tentang materi reproduksi yang terjadi pada makhluk hidup! Reproduksi
seksual selalu dimulai dengan adanya pertemuan antara sperma dan sel telur.
Anda pikirkan, apakah hal itu berlaku untuk semua jenis makhluk hidup? Jika
benar, berarti ilmu itu berlaku secara umum atau bersifat universal. Jadi,
kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara umum.
5. Bersifat Obyektif
Bagaimana jika ilmu bersifat tidak objektif ? Dapatkah ilmu
itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia? Sebuah ilmu harus menggambarkan
keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya
(bersifat jujur), bebas dari prasangka, kepentingan, atau kesukaan pribadi.
Saat ini, ilmu biologi sudah mengalami perkembangan yang
luar biasa. Telah disebutkan di awal materi bahwa pada saat terjadi peristiwa
bom Bali, untuk mengungkap identitas pelaku peledakan bom tidak bisa dilakukan
dengan menggunakan sidik jari karena tubuh pelaku peledakan bom juga ikut
hancur. Untuk mengetahui identitas pelaku hanya dapat digunakan satu cara,
yaitu dengan menggunakan tes DNA yang berasal dari serpihan tubuh pelaku
peledakan yang kemudian dicocokkan dengan DNA orang tuanya.
6. Bersifat Analitis
Ingatlah kembali pelajaran IPA saat Anda belajar di SMP/MTs!
Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan mempelajari
bagian-bagian yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun, dan sebagainya.
Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih
rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan dari bagian-bagian
tersebut.
7. Bersifat
verifikatif
Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran.
Misalnya, teori tentang Generatio Spontanea, menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari benda mati yang sudah diyakini kebenarannya, tetapi
akhirnya teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis, menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini
diyakini kebenarannya sampai sekarang.
Coba Kamu pikirkan, apakah suatu konsep yang diperoleh hanya
dengan mengira-ngira atau menerka saja dan hasilnya berupa pendapat atau
perkiraan dapat juga disebut sebagai ilmu?
C.
Ruang lingkup Biologi
Berdasarkan struktur keilmuan menurut
BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang lingkup
biologi meliputi obyek biologi berupa makhluk hidup yang dibagi dalam kelompok :
1. Kingdom plantae
2. Kingdom animalia
3. Kingdom protista
4. Kingdom fungi
5. Kingdom archebacteria
6. Kingdom eubacteria
Ditinjau tingkat organisasi kehidupan,
pembahasan biologi dimulai dari:
1. tingkat molekul (virus)
2. sel (protozoa, bakteri dan tumbuhan
unisel
3. jaringan (porifera &
coelenterata)
4. organ (hati, ginjal, dll)
5. sistem organ (sistem sirkulasi,
sistem transportasi, dll)
6. individu (manusia
7. populasi (kumpulan individu yang sama
di daerah yang sama)
8. komunitas (kumpulan beberapa
populasi)
9. ekosistem (kumpulan beberapa
komunitas dengan lingkungan abiotiknya)
10. bioma (ekosistem dalam skala yang
luas)
11. biosfer (kumpulan seluruh bioma
dipermukaan bumi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar