SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA........MAMPIR LAGI YA UNTUK BELAJAR.....SEMANGAT !!!

Selasa, 01 Juni 2010

SECUIL KISAH KANTIL YANG HAMIL

Materi Pelajaran tentang Reproduksi pada Manusia, merupakan materi yang ditunggu-tunggu oleh siswa kelas XI.IPA. Mengapa ? padahal ketika di SMP juga sudah disampaikan, tetapi baru pengenalan sebatas alat reproduksi. Mungkin inilah yang membuat mereka penasaran, tetapi memang materi ini sangat perlu disampaikan bahkan sejak dini yaitu usia TK dengan mengenalkan adanya laki-laki dan perempuan serta perbedaannya. Tidak sebatas di sekolah secara formal, di masyarakat pun diberikan pendidikan seks.
Hal ini dilakukan sehubungan dengan merebaknya kasus-kasus seputar reproduksi ini yang awalnya dianggap mungkin hanya main-main tetapi mereka tidak menyadari bisa menjadi pederitaan seumur hidup, bukan untuk dirinya sendiri juga berakibat pada keluarganya. Berikut sebuah kisah nyata dari Wonogiri yang sebetulnya banyak di daerah lainnya juga.
Di salah satu SLTA dikabarkan ada seorang siswi yang melahirkan seorang bayi. Kelahiran itu, terjadi sehari setelah orangtua siswi yang bernama Kantil, (bukan nama sebenarnya) yang masih duduk di kelas X menyampaikan surat pengundurkan diri. Kabar tersebut, menambah deretan kabar buruk tentang pelajar mulai tingkat SD hingga SLTA yang terjerat permainan seks bebas cukup memprihatinkan di kalangan pendidik.
Pihak pengelola sekolah, khususnya panitia pendaftaran peserta didik (PPD) diharapkan lebih teliti sehingga tidak kecolongan. Sementara orangtua siswa diminta melakukan pengawasan secara ketat terhadap anaknya dan mau bersikap jujur atas kondisi anaknya saat mendaftar. Sebab jika terjadi peristiwa seks bebas, yang selalu menjadi perguncingan adalah tempat sekolah pelajar tersebut.
Pernyataan bernada harapan itu disampaikan Kabid SMP/SMA Disdik Wonogiri, Suwartono, Jumat (19/2). “Kami belum mendapatkan laporan dan yang lebih tahu pengelola sekolah. Tapi kami berharap PPD TA 2010/2011, pengelola sekolah ataupun panitia bisa membuat kebijakan yang tidak merugikan pihak sekolah, apalagi RSBI. Kasus itu menjadi pelajaran dan jangan sampai kecolongan untuk kali kedua,” ujarnya.
Sementara itu, informasi yang diperoleh Espos dari lingkungan sekolah, menyatakan kalau Kantil Selasa (16/2) malam dikabarkan melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki. Para siswa yang enggan disebutkan namanya mengatakan, hari Senin Kantil masih masuk sekolah, tetapi tidak sampai selesai karena pamit sakit. “Siang, Kantil izin pulang karena perut sakit,” ujar teman Kantil. Namun, ujarnya, esok harinya tidak masuk lagi dan mendapat kabar kalau melahirkan. Dia mengaku tidak tahu, kalau Kantil selama ini hamil karena postur tubuhnya gemuk atau bongsor.
Selain, siswa kondisi tubuh Kantil juga tidak diketahui oleh guru-guru di SLTA tersebut.Wakasek Humas sekolah tempat Kantil belajar, Sentot saat dimintai konfirmasi membenarkan kalau siswanya asal Jatisrono itu sudah mengundurkan diri. “Senin (15/2), orangtua Kantil datang ke sekolah menyerahkan surat pengunduran diri anaknya. Kami pun bertanya-tanya dan melakukan investigasi, ternyata kemunduran diri Kantil dikarenakan ada masalah pribadi sehingga pihak sekolah tidak bisa melarang.” (dikutip dari Wonogiri –Espos)
Mungkin ada sebagian orang yang menganggap kisah ini biasa-biasa saja tidak mengagetkan. Mengapa ? Itulah respon masyarakat yang sudah terlalu sering mendengar dan melihat kasus ini, sehingga merasa biasa-siasa saja. Bagaimana dengan Anda ? Kemukakan pendapat Anda dengan buki-bukti yang meyakinkan ?
Kasus ini diangkat terutama untuk mengetahui respon anak- anak muda sekarang terutama usia sekolah. Apakah kasus ini bisa dihilangkan ? Apa yang bisa Anda upayakan ? Kemukakan argumentasinya secara ilmiah dengan pengetahuan Anda tentang reproduksi juga dari segi agama !

8 komentar:

  1. ini taufik rizaldi.. ^_^
    Bagaimana dengan saya??
    kalau saya jujur bukan pertamakalinya mendengar kasus seperti ini.. tapi memang semestinya pendidikan seks tidak dilakukan pada anak" khususnya dibawah umur, dikarenakan itu dapat merusak masa depan sang anak. pada saat SMPpun kita tidak diajarkan keseluruhan tentang reproduksi dan lebih jelasnya di kelas XI SMA, tepatnya saat usia kita telah mencapai rata" 17 tahun bahkan pada usia ini pun saya rasa pendidikan seks masih belum layak di sampaikan/dipelajari. tapi memang rasa ingin tau d kalangan remaja sangat kuat dikarenakan Hormon yang meningkat..
    Apakah kasus ini bisa dihilangkan??
    ya! tenetu bisa asalakan ada kewaspadaan dari kaum hawa dikarenakan merekalah yang paling merasakan kerugian nantinya...
    juga memerlukan pemahaman atau paradigma yang tepat untuk menyikapi hubungan antara lawan jenis.

    BalasHapus
  2. Menurut Kami, Kisah diatas merupakan kisah yang sangat memprihatinkan. Karena generasi penerus Bangsa Indonesia rusak karena hal itu banyak mempengaruhi. Seperti, pengaruh budaya luar, etika, dan pendidikan yang rendah. Terutama lagi , tingkat ilmu Agama yang diketahuinya kurang. Banyak penyalah gunaan ilmu yang di[pelajari..

    Kasus seperti ini harus cepat dibasmi agar generasi penerus bangsa bersih dari hal negatif. UNtuk itru, mari kita tingkatkan pengetahuan agama kita, Perbaharui pendidikan yang ada di Indonesia ini. Agar terhindar dari hal yang merugikan bangsa

    BalasHapus
  3. Ibu setuju dengan pendapat Taufik, memang iya Kantil tidak akan hamil kalau dia sebagai perempuan benar-benar waspada dengan segala sesuatu perbuatan yang nantinya merugikan kaum perempuan ini. Sadari itu, betapa hancurnya masa depan Kantil dimana seharusnya dia mencari ilmu bekal di masa depan ini malah harus mengurus sesuatu yang belumwaktuya, secara fisik dan mental memang belum siap. Dan ada yang harus lebih ditakuti lagi, siksaan dari Alloh atas perbuatan dosanya di akhir nanti yang tidak bisa dihapus. Belum lagi dosa ke orang tua karena sudah mengecewakan, menghancurkan harapannya....ah pokonya...rugiiii pisan....Waspadalah wahai kaum hawa ! Dan betul sekali menurut Fahmi dkk, ilmu agama harus ditingkatkan......harus takut akan siksaan nanti di akhirat ! Justru itu menurut ibu pendidikan seks harus diberikan sedini mungkin agar ketika mereka menemukan sendiri (info tentang reproduksi bisa di dapat dari manapun) tidak salah menggunakan....Bagaimana menurut kalian ?

    BalasHapus
  4. begitu banyak masalah-masalah sosial yang ada disekitar kita, cerita di atas tidak hanya menyangkut masalah sosial dan moral anak muda di era sekarang tapi juga berhubungan dengan masalah biologi. Secara tidak langsung kasus tersebut sangat erat kaitannya dengan pembelajaran REPRODUKSI. Mungkin sering banyak orang mengartikan reproduksi dalam tanda kuti " sehingga seringkali orang menghindari pembicaraan atau pembahasan reproduksi yang di anggap terlalu vulgar.. hhaaa!! tapi jangan salah dampak yang diperoleh dari pembelajaran ini sangat banyak. Masih beruntung jika kantil hamil melahirkan anak, bagaimana jika kantil hamil anggur?? waduuhhh ribet jadinya...!!

    dalam masalah pergaulan saat ini memang memprihatinkan, tapi kitaharus pintar-pintar dan berhati-hati dalam bergaul. Ingat jika anda tidak siap menerima resiko, jangan lakukan.... hha!! anda tahu maksudnya kan??

    langsung kepada inti.., jangan malu untuk mengungkapkan tentang masalah yang menyangkut reproduksi. Jika anda ingin berkonsultasi, konsultasikanlah dengan orang yang terpercaya atau dengan ahlinya.

    BalasHapus
  5. pendidikan seks sejak dini memang sangat dibutuhkan sejak dini. karena pendidikan seks sejak dini dapat membantu kita untuk memperhatikan tingkah laku disaat kita sudah mulai beranjak remaja terutama terhadap lawan jenis. menurut kelompok kami, kasus kantil ini bisa terjadi karena ketidaktahuan tentang ilmu reproduksi dan resiko yang ditanggung dari hal tersebut. kami setuju dengan pendapat kelompok anggun bahwa kita harus pintar-pintar memilih sahabat dan jangan malu untuk mengkonsultasikan hal yang berhubungan dengan reproduksi. apabila anda malu mengkonsultasikan hal tersebut pada orang tua, bisa kepada shbt dll. jika anda khususnya kaum hawa memiliki pacar, jangan sampai terbujuk rayuan pacarmu untuk mencoba melakukkan hal ini!! resikonya yaa tanggung sendiri.

    BalasHapus
  6. pendidikan seks sejak dini memang penting. tapi banyak yang menyalah gunakan kepentingan ini untuk hal yang negatif. maka dari tiu kita harus memilih-milih dalam pergaulan.

    BalasHapus
  7. Setuju pendapat hello wedom, emang iya kita jangan malu-malu untuk konsultasi masalah reproduksi tapi harus ke orang yang terpercaya dan ahlinya agar ga salah, apalagi malah kita jadi korban. Akan tetapi berkaitan dg kisah Kantil, tidak ada untungnya tuh! Namanya hamil di luar nikah gitu, walaupun melahirkan anak, bukan hamil anggur. Betul menurut biowedom kaum hawa yang memeliki pacar awas terbujuk rayuan setan. Untuk wedomoke pendidikan seks sejak dini menjadi dilema karena banyaknya orang yang menyalahgunakan. Mengapa ya ???

    BalasHapus
  8. menurut saya hal seperti ini sudah tak aneh di masyarakat. tidak usah jauh-jauh, tetangga saya juga mengalami hal serupa. jadi kalo menurut saya faktor lingkungan dan keluarga sangat lah berpengaruh terhadap kejadian di atas, tidak hanya pengetahuan sekolah saja.

    BalasHapus